About Me

My photo
Saya telah berkhidmat sebagai guru sejak 1989. Terlalu banyak kenangan manis dan pahit dilalui. Namun banyak yang menggembirakan. Alhamdulillah kini dapat melanjutkan pelajaran di UPSI walaupun umur kian meningkat.Moga kejayaan ini akan memberi motivasi kepada anak-anak untuk terus maju ke hadapan dengan berwawasan. Insyaallah

Lagu


Wednesday 9 November 2011

Contoh Puisi


Titisan Kasih Bonda










Puisi

1. INTRODUKSI
Deklamasi berasal dari bahasa Latin yang maksudnya declamare atau declaim yang membawa makna membaca sesuatu hasil sastera yang berbentuk puisi dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu. Gerak yang dimaksudkan ialah gerak alat bantu yang puitis, yang seirama dengan isi bacaan.
Umumnya memang deklamasi berkait rapat dengan puisi, akan tetapi membaca sebuah cerpen dengan lagu atau gerak tubuh juga bisa dikatakan mendeklamasi. Mendeklamasikan puisi atau cerpen bermakna membaca, tetapi membaca tidak sama dengan maksud mendeklamasi. Maksudnya di sini bahawa apapun pengertian membaca tentunya jauh berbeda dengan maksud deklamasi.

2. MAKNA KATA DEKLAMASI
Sudah jelas deklamasi itu berasal dari bahasa asing, jadi maknanya ia bukan kata asli Malaysia atau Indonesia. Ia sudah lama digunakan hingga menjadi bahasa Malaysia. Memang keadaan semacam ini sering berlaku di Malaysia, misalnya kata neraka, izin, zaman, ajal, karam dan lain-lain berasal dari bahasa Arab, sedang tauco, tauge berasal dari bahasa Tionghua. Manakala dastar, kenduri, kelasi berasal dari bahasa Persi. Lampu, mesin, koki, repot dari bahasa Belanda, manakala pensil, botol berasal dari bahasa Inggeris dan demikianlah halnya deklamasi berasal dari bahasa Latin.
Di Indonesia perkataan deklamasi sudah ada lewat tahun 1950 dan di Malaysia hanya terkenal sejak kebelakangan ini, tetapi sebelum itu disebut baca puisi dan adapun orang mulai mendeklamasi puisi sudah sejak berpuluh tahun yang lalu, baik di Malaysia ataupun di luar negeri. Deklamasi ertinya membawa puisi-puisi, sedang orang yang melakukan deklamasi itu disebut "Deklamator" untuk lelaki dan "Deklamatris" untuk perempuan.
Apa bezanya deklamasi dan nyanyi? Menyanyi ialah melagukan suatu nyanyian dengan menggunakan not-not do-re-mi atau not balok, sedang deklamasi ialah membawakan pantun-pantun, syair, puisi atau sajak dengan menggunakan irama dan gaya yang baik. Disamping itu kita mengenal pula: menari, melukis, memahat, sandiwara dan lain-lain. Semuanya itu mempunyai cara-cara dan aturannya sendiri-sendiri.

3. BAHAN YANG DIDEKLAMASIKAN
Tentu saja tidak semua pantun, sajak atau puisi dapat dideklamasikan, malah cerpen dan novel juga boleh dideklamasikan/soalnya kita harus memilih mana sajak, puisi, pantun-pantun yang baik dan menarik untuk dideklamasikan.Kala kita menyanyi biasanya memilih lagu-lagu yang dapat kita nyanyikan, seperti "Bintang Kecil" atau lagu-lagu yang rentaknya keroncong dan lain-lain, pokoknya semua lagu yang telah kita nyanyikan. Bagaimana kita akan menyanyi, kalau kita tidak dapat menyanyikan sesuatu lagu?
Demikian pula halnya dengan deklamasi. Hanya saja kalau menyanyi itu harus mempelajari not-notnya dahulu, sedang pada deklamasi harus dipelajari tanda-tanda atau aturan-aturannya dahulu. Seperti telah kita terangkan di atas, yang dideklamasikan itu hanya yang berupa pantun, syair, sajak atau puisi dalam bahasa Malaysia, tetapi sejak dulu orang pernah juga mendeklamasikan puisi dalam bahasa daerah seperti bahasa Bajau, Kadazan, Murut, Brunei, Iban atau Dusun dan di sini hanya diperkatakan dan dipelajari deklamasi dalam bahasa Malaysia saja.

4. CARA BERDEKLAMASI
Seperti telah dijelaskan bahawa berdeklamasi itu membawakan pantun, syair dan sajak atau puisi. Kemudian apakah cukup hanya asal membawakan sahaja? Tentu tidak! Berdeklamasi, selain kita mengucapkan sesuatu, haruslah pula memenuhi syarat-syarat lainnya. Apakah syarat-syarat itu? Sebelum kita berdeklamasi, kita harus memilih dulu pantun, syair, sajak apa, yang rasanya baik untuk dideklamasikan. Terserah kepada keinginan masing-masing.
Yang penting pilihlah sajak atau puisi, pantun atau syair yang memiliki isi yang baik dan bentuk yang indah dideklamasikan. Mengenai hal isi tentunya dapat minta nasihat, petunjuk dan bimbingan daripada mereka yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan atau ahli dalam bidang deklamasi.
Kalau kita sudah memilih sebuah puisi misalnya, tentu saja boleh lebih dari sebuah. Hal ini sering terjadi dalam sayembara yang dikira harus terdiri puisi wajib dan puisi pilihan. Nah, sesudah itu, lalu apa lagi yang harus kita perbuat? Maka tidak boleh tidak harus mentafsirnya terlebih dahulu.

5. MENAFSIR PUISI
Apakah puisi yang kita pilih itu berunsur kepahlawanan, keberanian, kesedihan, kemarahan, kesenangan, pujian dan lain-lain? Kalau puisi yang kita pilih itu mengandung kepahlawanan, keberanian dan kegagahan, maka kitapun harus mendeklamasikan puisi tersebut dengan perasaan dan laku perbuatan, yang menunjukkan seorang pahlawan, seorang yang gagah berani. Kita harus dapat melukiskan kepada orang lain, bagaimana kehebatan dan kegagahan kapal udara itu. Bagaimana harus mngucapkan kata-kata yang seram dan menakutkan.
Sebaliknya kalau saja puisi yang kita pilih itu mengadung kesedihan, sewaktu kita berdeklamasi haruslah betul-betul dalam suasana yang sedih dan memilukan, bahkan harus bisa membuat orang menangis bagi orang yang mendengar dan melihat kita sedih, ketika dideklamasikan menjadi sebuah puisi yang gembira, bersukaria atau sebaliknya. Tentu saja hal-hal seperti itu harus dijaga benar-benar. Kerana itu, harus berhati-hati, teliti, tenang dan sungguh-sungguh dalam menafsir sebuah puisi.
Bacalah seluruh puisi itu berulang-ulang sampai kita mengerti betul apa-apa yang dikandung dan dimaksud oleh puisi tersebut. Juga kata-kata yang sukar dan tanda-tanda baca yang kurang jelas harus difahami benar-benar, Jika sudah dimengerti dan diselami isi puisi itu, barulah kita meningkat ke soal yang lebih lanjut.

6. MEMPELAJARI ISI UNTUK MENDEKLAMASI PUISI
Cara mengucapkan puisi itu tak boleh seenaknya saja, tapi harus tunduk kepada aturan-aturannya: di mana harus ditekankan atau dipercepatkan, di mana harus dikeraskan, harus berhenti, dimana harus dilambatkan atau dilunakkan, di mana harus diucapkan biasa dan sebagainya. Jadi, bila kita mendeklamasikan puisi itu harus supaya menarik, maka harus dipakai tanda-tanda tersendiri:
------- Diucapkan biasa saja
/ Berhenti sebentar untuk bernafas/biasanya pada koma atau di tengah baris
// Berhenti agak lama/biasanya koma di akhir baris yang masih berhubungan
ertinya dengan baris berikutnya
/// Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada penghabis
san puisi
^ Suara perlahan sekali seperti berbisik
^^ Suara perlahan sahaja
^^^ Suara keras sekali seperti berteriak
V Tekanan kata pendek sekali
VV Tekanan kata agak pendek
VVV Tekan kata agak panjang
VVVV Tekan kata agak panjang sekali
____/ Tekanan suara meninggi
____ Tekanan suara agak merendah

Cara meletakkan tanda-tanda tersebut pada setiap kata masing-masing orang berbeda tergantung kepada kemahuannya sendiri-sendiri. Dari sinilah kita dapat menilai: siapa orang yang mahir dan pandai berdeklamasi.
Demikianlah, setelah tanda-tanda itu kita letakkan dengan baik dan dalam meletakkannya jangan asal meletakkan saja, tapi harus memakai perasaan dan pertimbangan, seperti halnya kalau kita membaca berita: ada koma, ada titik, tanda-tandanya, titik koma dan lain-lain.
Kalau tanda-tanda itu sudah diletakkan dengan baik, barulah kita baca puisi tersebut berulang-ulang sesuai dengan irama dan aturan tanda itu. Dengan sendirinya kalau kita sudah lancar benar, tekanan-tekanan, irama-irama dan gayanya takkan terlupa lagi selama kita berdeklamasi.

7. PUISI HARUS DIHAFAL
Mendeklamasi itu ialah membawakan puisi yang dihafal. Memang ada juga orang berdeklamasi puisi di atas kertas saja. Cara seperti itu kurang enak kecuali jika untuk siaran pembacaan puisi di radio atau rakaman. Tetapi deklamasi itu selalu saja didengar dan ditonton orang. Mana mungkin para penonton akan senang, melihat kita berdeklamasi kalau muka kita tertunduk melulu terus menerus kala mendeklamasikan puisi itu. Tentu saja membosankan bukan?
Makanya sebaik mungkin deklamator harus menghafal puisi yang mahu dideklamasi itu. Caranya ulangilah puisi itu berkali-kali tanpa mempergunakan teks, sebab jika tidak demikian di saat kita telah naik pentas, kata-kata dalam puisi itu tak teringat atau terputus-putus.
Betapa lucunya seorang deklamator, ketika dengan gaya yang sudah cukup menarik di atas panggung, di muka penonton yang ramai, tiba-tiba ia lupa pada kalimat-kalimat dalam puisi. Ia seperti terhenti, terpukau, mau bersuara tak tentu apa yang harus diucapkan. Mau mengingat-ingat secara khusuk terlalu lama. Menyaksikan keadaan demikian itu sudah tentu para penonton akan kecewa. Bagi sideklamator sendiri akan mendapat malu. Oleh kerana itu dihafalkanlah puisi itu sebaik-baiknya sampai terasa lancar sekali. Setelah dirasakan yakin, bahawa sebuah puisi telah sanggup dibaca di luar kepala, barulah berlatih mempergunakan mimik atau "action"
Cara menghafal tentu saja dengan cara mengingatnya sebaris demi sebaris dan kemudian serangkap demi serangkap disamping berusaha untuk mengerti setiap kata/ayat yang dicatatkan kerana hal itu menjadi jelasnya maksud dan tujuan isi puisi itu.

8. DEKLAMASI BUKAN UCAPAN SEMATA
Deklamasi bukan ucapan semata. Deklamasi harus disertai gerak-gerak muka, kalau perlu dengan gerak seluruh anggota badan atau seluruh tubuh, tetapi yang paling penting sekali ialah gerak-gerak muka. Dengan ucapan-ucapan yang baik dan teratur, diserta dengan gerak geri muka nescaya akan bertambah menarik, apa lagi kalau ditonton. Dari gerak geri muka itu penonton dapat merasakan dan menyaksikan mengertikan puisi yang dideklamasikan itu. Apakah puisi itu mengandung kesedihan, kemarahan, kegembiraan dan lain-lain.
Hanya saja dalam melakukan gerak geri itu jangan sampai berlebih-lebihan seperti wayang orang yang bergerak ke sana ke mari, sehingga mengelikan sekali. Berdeklamasi secara wajar, tertib dan mengesankan.

9. CARA MENGHAKIMI
Untuk mudahnya bagi seorang deklamator/deklamatris melengkapi dirinya dalam mempersiapkan kesempurnaan berdeklamasi, maka seorang calon harus mengetahui pula hal-hal yang menjadi penilaian hakim dalam suatu sayembara deklamasi. Yang menjadi penilaian hakim terhadap pembawa puisi atau deklamator meliputi bidang-bidang seperti berikut:
A. PENAMPILAN/PERFORMANCE
Sewaktu pembawa puisi itu muncul di atas pentas, haruslah diperhatikan lebih dahulu hal pakaian yang dikenakannya. Kerapian memakai pakaian, keserasian warna dan sebagainya akan menambahkan angka bagi si pembawa puisi. Tentu saja penilaian pakaian ini bukan terletak pada segi mewah tidaknya pakaian itu, tetapi dalam hal kepantasan serta keserasiannya. Kerana itu, perhatikanlah pakaian lebih dahulu sebelum tampil di atas pentas. Hindarikan diri dari kecerobohan serta ketidakrapian berdandan.
B. INTONASI/TEKANAN KATA DEMI KATA
Baris demi baris dalam puisi, sudah tentu tidak sama cara memberikan tekanannya. Ini bergantung kepada kesanggupan dipembawa puisi menafsirkan tiap-tiap kata dalam hubungannya dengan kata lainnya. Sehingga ia menimbulkan suatu pengungkapan isi kalimat yang tepat. Kesanggupan sipembawa puisi memberikan tekanan-tekanan yang sesuai pada tiap kata yang menciptakan lagi kalimat pada baris-baris puisi, akan memudahkan mencapai angka tertinggi dalam segi intonasi.
C. EKSPRESI/KESAN WAJAH
Kemampuan sipembawa puisi dalam menemukan erti dan tafsiran yang tepat dari kata demi kata pada tiap baris kemudian pada kelompok bait demi bait puisi akan terlihat pada kesan air muka atau wajahnya sendiri. Ada kalanya seorang pembawa puisi tidak menghayati isi dan jiwa tiap baris puisi dalam sebuah bait, sehingga antara kalimat yang diucapkan dan airmuka yang diperlihatkan tampak saling bertentangan.
Jadi, penghayatan itu sangat penting dan ia harus dipancarkan pada sinar wajah si pembawa puisi. Misalnya sebuah bait dalam puisi yang bernada sedih haruslah digambarkan oleh sipembawa puisi itu melalui airmukanya yang sedih dan bermuram durja.
D. APRESIASI/PENGERTIAN PUISI
Seorang pembawa puisi akan dinilai mempunyai pengertian terhadap sesuatu puisi, manakala ia sanggup mengucapkan kata demi kata pada tiap baris puisi disertai kesan yang terlihat pada airmukanya. Jika tidak berhasil, dikatakannya sipembawa puisi itu belum mempunyai apresiasi atau apresiasinya terhadap puisi itu agak kurang. Dalam istilah umumnya apresiasi diterjemah lebih jauh lagi sebagai penghayatan.
Seorang pendeklamator yang baik/ia harus menghayati makna dan isi puisi yang mahu dideklamasikan dan tanpa menghayatinya, maka sudah tentu persembahannya bakal hambar, lesu dan tak bertenaga.
E. MIMIK/ACTION
Mimik atau action dalam sebuah deklamasi puisi sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan suasana pembacaan puisi. Seorang pembawa puisi yang berhasil ia akan mengemukan sesuatu action atau mimik itu sesuai dengan perkembangan kata demi kata dalam tiap baris dan tidak bertentangan dengan jiwa dan isi kata-kata kalimat dalam puisi.
Terjadinya kontradiksi antara apresiasi dan action menimbulkan kesan yang mungkin bisa menjadi bahan tertawaan penonton, Hal ini harus dipelajari sebaik-baiknya oleh sipembawa puisi. Tanpa hal itu, ia tak mungkin bisa mndapatkan angka terbaik dalam pembawaan puisi.
Sebagi contoh: ketika dipembawa sajak menyebut "dilangit tinggi ada bulan" tetapi mimik kedua belah tangan menjurus ke bumi, Hal ini akan menimbulkan bahan tertawaan bagi penonton, mana mungkin ada bulan di bumi, tentu hal itu tidak mungkin sama sekali. Betapapun bulan selalu ada di langit. Inilah yang dimaksud betapa pentingnya pembawa sajak menguasai apresiasi puisi, sehingga dapat menciptakan mimik yang sesuai dengan keadaan isi dan jiwa puisi itu.
F. TATATERTIB
Untuk menambahkan lebih sempurna lagi bagi pengetahuan seorang deklamator atau deklamatris, maka dibawa ini kita kemukakan beberapa tatatertib berdekmalasi:
F.1 Berdirilah baik-baik di atas pentas yang telah tersedia
F.2 Pakaian harus menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan
F.3 Menghadap kepada penonton, memandang ke sekeliling dengan airmuka yang berseri-seri, lalu memberi salam kepada hadirin dengan hormat, Dengan jalan menganggukkan kepala.
F.4 Bacalah jodol puisi dan sebut nama penulisnya dengan suara yang jelas/tepat dengan nada suara yang wajar
F.5 Berhenti beberapa detik, menyiapkan nafas, lalu mulailah pembacaan deklamasi itu sebaris demi sebaris, bait demi bait.
F.6 Selama pembacaan puisi, perhatian harus tercurah kepada puisi itu sendiri dan jangan tergoda oleh hiruk pikuk suara atau bunyi lain terutama sekali penonton.
F.7 Ketika pembacaan puisi itu selesai, berhentilah beberapa saat, melepaskan nafas, lalu menghormati penonton dan kepada para hakim.
F.8 Biasakanlah dengan sikap yang tenang dan wajar ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa-gesa.

10. HARAPAN DAN ANJURAN
Sesuai dengan pembangunan yang berencana di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelajaran deklamasi itu mendapat tempat dan sambutan yang baik di kalangan murid-murid sekolah dan orang awam, guru-guru dan masyarakat Malaysia. Sebab pelajaran deklamasi amat penting sekali dan tentu saja diharapkan sangat deklamasi terus mendapat perhatian yang besar.
Murid sekolah sangat-sangat memerlukan bimbingan dan petunjuk dari guru yang berkebolehan, apa lagi dengan adanya acara hari kemerdekaan, hari guru, hari ibu dan sebagainya dan dengan bantuan dari mereka yang berkebolehan, maka sudah tentu bidang deklamasi ini akan lebih hebat lagi dan sekaligus akan dapat membentuk manusia Malaysia yang baik, berjiwa besar dan punya semangat yang kuat untuk mempertahankan maruah bangsa sejagat.


Monday 7 November 2011

Teknik Pengajaran dan Pembelajaran

TEKNIK PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
 
DEFINISI 
  • Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), teknik adalah kaedah mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
  • Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan teknik adalah satu muslihat atau strategi atau taktik yang digunakan oleh guru yang mencapai hasl segera yang maksimum pada waktu mengajar sesuatu bahagian bahasa tertentu.
  • Mengikut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Komunikasi Bahasa, teknik boleh didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam bilik darjah di mana ia digunakan untuk mencapai sesuatu objektif.
  • Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru bahasa bagi menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk pelajar-pelajarnya. Teknik yang dipilih haruslah sejajar dengan kaedah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianuti.
 Teknik-teknik Pengajaran Bahasa
  1. Teknik main peranan
  2. Teknik permainan bahasa
  3. Teknik latih tubi
  4. Teknik bercerita
  5. Teknik inkuiri
  6. Teknik perbahasan
  7. Teknik kuiz
  8. Teknik sumbangsaran
  9. Teknik soal jawab
  10. Teknik simulasi
  11. Teknik drama
  12. Teknik perbincangan
  13. Teknik forum
  14. Teknik dialog
 TUJUAN TEKNIK
    1. Menarik Minat murid
    2. Mengekalkan perhatian
    3. Membangkitkan ras ingin tahu
 
 TEKNIK LATIH - TUBI
  • Teknik latih tubu adalah aktiviti pengulangan fakta-fakta atau kecekapan yang dipelajari.
  • Tujuannya untuk mencapai taraf penguasaan kemahiran disampimg menjamin kekekalannya.
  • Ia sesuai digunakan untuk pengajaran Bahasa Melayu
  • Boleh digunakan untuk mencapai sesuatu kemahiran seperti kemahiran menyebut perkataan, ayat-ayat atau mengingat fakta-fakta penting.
  • Melalui teknik ini pelajar akan mengalami proses mendengar, melihat, memikirkan maksud perkataan-perkataan serta tugasnya dalam situasi yang penggunaan perkataan-perkataan itu.
  • Berasakan pengajaran bahasa dengar dan sebut (audiolingual) yang biasanya digunakan dalam pengajaran bahasa kedua.
  • Mengikut teknik ini, perhatian akan diberikan kepada 5 aspek kebolehan menggunakan bahasa iaitu :
  1. Sebutan (accent)
  2. -menyebut patah-patah perkataan atau sukukata dengan betul termasuk intonasi yang membawa makna dalam sesuatu situasi.
  3. Tatabahasa (grammer)
  4. -penggunaan bahasa yang tepat mengikut hukum-hukum bahasa daripada semua aspek.
  5. Perbendaharaan kata (vocabulary)
  6. -meluaskannya dengan penggunaan imbuhan yang sesuai mengikut konteksnya dalam situasi tertentu.
  7. Kefasihan (fluency)
  8. -menggunakan perkataan dan lain-lain dengan cara spontan tanpa memikirkan apakah maksudnya.
  9. Kefahaman (comprehension)
-latihan memahami soalan dan memberikan jawapan yang wajar.
  • Teknik ini dikenali juga dengan teknik menghafaz.
  • Antara kelemahan tekni ini ialah ia menghadkan kebebasan berfikir dan menumpukan daya kreativiti murid.
  • Namun begitu, teknik ini amat berguna dan sesuai untuk isi kandungan pengajaran yang memerlukan ikutan dan ulangan.
 
TEKNIK SIMULASI
  • Simulasi ditakrifkan sebagai satu situasi yang diwujudkan hampir menyerupai keadaan sebenar yang memerlukan pelajar berinteraksi sesama sendiri berdasarkan peranan masing-masing bagi membuat keputusan menyelesaikan masalah, isu atau tugasan semula.
  • Melalui teknik ini para pelajar dapat menggunakan kemahiran belajar seperti mengumpulkan maklumat, menjalankan temuramah dengan individu tertentu dan mencatat isi-isi penting.
  • Dalam proses ini pelajar digalakan untuk memberi pendapat, cadangan, membuat keputusan dan menyelesaikan masalah berdasarkan peranan yang dipertanggungjawabkan. Memberi peluang kepada pelajar mengalami sendiri situasi dan masalah.
  • Melalui teknik ini pelbagai kemahiran dapat digabungjalinkan dan dipertingkatkan terutamanya dalam kemahiran lisan membaca dan menulis.
  • Dapat menwujudkan pelabagi aktiviti menarik yang menjadi sumber motivasi kepada pelajar untuk meneruskan proses pengajaran dan pembelajaran.
 
TEKNIK MAIN PERANAN
  • Main peranan bermaksud melakonkan sesuatu situasi atau masalah atau peristiwa yang dianggap penting.
  • Pelajar diberi peranan dan bertindak sebagai watak-watak yang ditentukan dalam satu situasi yang disediakan.
  • Main peranan ialah dramatisasi yang tiada kaitan atau penghafalan skrip, dimana pelakon-pelakon cuba menyelesaikan atau menjelaskan situasi kepada kepada pelajar-pelajar lain supaya mempraktikan kepada diri mereka berdasarkan peranan yang dimainkan secara spontan.
  • Proses ini biasanya dimulakan dengan pemikiran masalah yang sesuai. Masalah ini dikemukakan kepada pelajar dengan cara membacakannya atau memperlihatkannya melalui filem, televisyen, mendengar rakaman dan sebagainya.
 
TEKNIK SUMBANGSARAN
  • Teknik ini dikenali juga sebagai percambahan fikiran (brainstorming) yang merupakan satu sesi perbincangan yang membolehkan setiap ahli kumpulan menyumbangkan pendapat dan idea.
  • Boleh didekati sebagai aktiviti permainan bahasa pada peringkat sekolah rendah dan berkembang menjadi aktiviti perbincangan yang lebh serius dan kompleks pada peringkat sekolah menengah, universiti dan latihan profesional.
  • Menekankan pengeluaran idea daripada pembelajaran yang kretif dan bukan pembelajaran secara analitis.
 Tujuan Sumbangsaran
  • Topik perbincangan sesuai dengan kebolehan dan minat murid
  • Garis panduan guru haruslah ringkas dan jelas
  • Semua cadangan dan idea yang dikemukakan haruslah dicatat untuk dibincangkan dalam sesi umum.
  • Setiap kumpulan mestilah memilih pengerusi yang betul-betul layak
  • Setiap ahli diberi peluang untuk mengemukakan cadangan
  • Pelajar digalakkan menyumbang seberapa banyak idea
  • Suasana perbincangan yang tidak formal hemdaklah diwujudkan.
  • Pastikan peruntukan masa untuk sesi sumbangsaran adalah patut dan mencukupi
  • Digalakkan menggunakan prinsip 5W ( What? Why? Who? Where? How? )
  • Cadangan dan idea yang dikemukakan tidak boleh dikritik
  • Setiap kumpulan dimestikan mempunyai ahli-ahli yang pelbagai kebolehan

TEKNIK PERMAINAN BAHASA
  • Permainan bahasa adalah salah satu cara dalam mempelajari bahasa melalui teknik permainan.
  • Penglibatan dalam permainan telah memberi peluang kepada pelajar memperolehi latihan intensif, pembelajaran bermakna dan sebagai alat dianogstik.
  • Kebanyakan aktiviti yang dijalankan akan menggunakan pelbagai kemahiran berbahasa pelajar antaranya kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis.
  • Permainan bahasa mempunyai hala tuju yang bertepatan dengan kemahuan dalam sistem pendidikan negara amnya dan Falsafah Pendidikan Negara khususnya. Hala tuju ini diinterapetasikan melalui objektif tersirat dalam permainan bahasa tersebut iaitu :
  • merangsang interaksi verbal pelajar
  • menambah kefasihan dan keyakinan
  • menyediakan konteks pembelajaran
  • bertindak sebagai alat yang dapat mengikis rasa bosan
  • bertindak sebagai alat pemulihan, pengukuhan dan penggayaan
 

TEKNIK SOAL – JAWAB
  • Merupakan teknik yang paling lama dan paling popular digunakan dalam bidang pendidikan
  • Pemilihan teknik ini bukan kerana ia mudah dilaksanakan, tetapi ia adalah bentuk yang berupaya mewujudkan interaksi guru dengan murid secara berkesan.
  • Teknik ini dilaksanakan dengan cara guru mengemukakan soalan-soalan yang berkaitan dengan isi pelajaran dan pelajar dikehendaki memberi tindakbalas yang sewajarnya.
  • Soalan-soalan yang dikemukan memerlukan pelajar berfikir disamping dapat menguji dan menilai apa yang diajar.
  • Tujuan utama teknik soal jawab ialah :
  1. Untuk mengesan pengetahuan berbahasa murid
  2. Untuk menggalakkan pelajar berfikir secara kreatif, inovatif, logik dan kritis.
  3. Untuk mendorong pelajar menyusun dan menghuraikan bahan yang diajar.
  • Soalan yang terancang dan bermutu dapat membantu menajamkan pemikiran pelajar di samping dapat mewujudkan suasana pembelajaran yang lebih dinamik dan berkesan.
 
TEKNIK BERCERITA
  • Merupakan salah satu pendekatan yang sesuai digunakan untuk membina kecekapan berbahasa kerana cerita merupakan sesuatu yang dapat menarik minat dan perhatian pelajar.
  • Latihan pemahaman, perluasan perbendaharaan kata dan tatabahasa dapat disampaikan.
  • Dapat meningkatkan penguasaan kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis dikalangan pelajar.
  • Perkembangan cerita hendaklah diberi perhatian agar ada peringkat permulaan, kemuncak dan kesudahan cerita. Perhatian perlu diberi kepada teknik persembahan, suara, gerak laku dan kawalan mata.
  • Suara memainkan peranan yang penting dimana ia harus dikawal supaya jangan mendatar dan tidak menimbulkan kebosanan.
  • Langkah-langkah dalam persediaan teknik bercerita ialah :
  • Pilih cerita yang sesuai dengan umur, kecerdasan dan minat murid-murid. Kemudian, sesuaikan pula dengan isi pelajaran yang hendak disampaikan.
  • Kaji cerita itu dan cuba masukkan aspek-aspek bahasa.
  • Hafazkan frasa atau ayat-ayat penting.
  • Latih bercerita seolah-olah guru berada dihadapan murid-murid sekurang-kurangnya sekali sebelum menggunakan teknik ini.
  • Guru bercerita dalam keadaan yang selesa.
  • Guru boleh menggunakan gambar, objek-objek sebenar atau lain-lain BBM.
  • Sediakan kad-kad perkataan, frasa-frasa atau ayat-ayat yang berkaitan dengan aspek-aspek bahasa yang hendak disampaikan.
 
TEKNIK DRAMA
  • Sering digunakan dalam kaedah komunikatif dan kaedah yang berasaskan pendekatan induktif iaitu kaedah terus, elektif dan audiolingual.
  • Tujuan utama adalah untuk melatih pelajar menggunakan unsur bahasa, unsur paralinguistik (jeda, nada dan intonasi) dan bukan linguistik (mimik muka, gerak tangan, kepala dan dll) dengan berkesan dalam sesuatu interaksi bahasa atau perbuatan.
  • Penggunaannya dapat mendorong dan merangsang pelajar untuk menghubungkan perasaannya dengan matapelajaran yang dipelajarinya.
  • Pelajar bebas meluahkan sesuatu, membuat penemuan, memberi dan berkongsi sesuatu.
  • Drama berperanan sebagai ragam pembelajaran iaitu sebagai salah satu alat bantu pengajaran dan pembelajaran.
  • Dapat menimbulkan keseronokan dan keberkesanan pembelajaran kepada pelajar, disamping dapat menyuburkan sahsiah pelajar.
 
TEKNIK INKUIRI
  • Teknik ini dikenali sebagai teknik tinjau siasat.
  • Merangkumi aspek-aspek soal selidik untuk mendapatkan jawapan atau kesimpulan yang berorientasikan masalah.
  • Dapat menimbulkan daya refleksi dikalangan pelajar.
  • Merupakan satu kaedah pengajaran bahasa yang dinamik untuk menimbulkan minat dan daya kreativiti di kalangan pelajar kerana pelajar sering mengemukakan soalan ‘bagaimana’. Oleh itu, ia dapat melatih pelajar mengemukakan pelbagai soalan.
  • Ciri lain yang terdapat dalam teknik ini termasuklah memberi latihan yang sebenar dalam proses kemahiran berfikir secara kreatif dan kritis.
  • Pengendalian teknik inkuiri ialah :
    1. Proses mengenali masalah
    2. Mengkaji ramalan
    3. Mengumpul maklumat
    4. Menganalisis
    5. Membuat rumusa
 
TEKNIK PERBINCANGAN
  1. Teknik perbincangan didefinisikan sebagai satu aktiviti mengeluar dan mengulas pendapat tentang sesuatu tajuk. Tujuannya untuk melatih pelajar mengeluarkan fikiran dan pendapat dengan bernas (Kementerian Pendidikan 1990:85).
  2. Teknik perbincangan adalah satu aktiviti pengajaran dan pembelajaran berbentuk perbualan dan ia dilakukan dikalangan pelajar dibawah penyeliaan dan kawalan seorang guru.
  3. Melibatkan aktiviti perbincangan antara pelajar secara bekerjasama dalam mengeluarkan pandangan masing-masing mengenai sesuatu perkara atau topik yang diberi. Misalnya bermesyuarat, forum, seminar, bengkel, bahas dan debat.
  4. Dalam perbincangan ini akan memberi peluang dan ruang bagi mereka untuk bercakap terutama dalam aktiviti separa formal. Latihan sebegini bukan sahaja sekadar mempertajamkan minda malah dapat melatih kepetahan pelajar untuk bercakap dan mengeluarkan pendapat.
  5. Peranan guru akan berubah-ubah kerana aktiviti ini dikendalikan oleh pelajar sendiri.
  6. Teknik perbincangan boleh dijalankan mengikut langkah-langkah berikut :
  7. Guru menarik perhatian murid kepada tajuk perbincangan yang akan dijalankan.
  8. Guru membahagikan murid kepada beberapa kumpulan dan kemudian memilih seorang ketua yang boleh dipertanggungjawabkan untuk memastikan semua aspek perbincangan dapat dijalankan dan dicapai.
  9. Guru kemudian menugaskan setiap kumpulan mendapatkan maklumat dengan cara berbincang dengan ahli-ahli kumpulan.
  10. Ketika perbincangan guru harus bergerak dari satu kumpulan ke satu kumpulan yang lain, menegaskan perkara-perkara yang perlu dibincangkan dan mengarahkan perbincangan menghala kearah perkara yang betul.
  11. Setelah tamat perbincangan guru boleh meminta laporan daripada setiap kumpulan. Hasil perbincangan boleh dicatatkan dipapan tulis mengikut mana-mana yang penting. Setelah dibincang guru bolehlah menjalankan aktiviti penulisan dan sebagainya.
 
TEKNIK FORUM
  1. Forum merupakan satu sesi perbincangan yang melibatkan beberapa ahli panel untuk mencanai fikiran dan mengemukan pendapat tentang sesuatu tajuk, dimana ia dijalankan secara formal.
  2. Teknik berforum merupakan salah satu aktiviti lisan yang sesuai, di mana pelajar akan berkongsi pengetahuan dan pengalaman secara langsung untuk meningkatkan kemahiran menyampaikan idea dan fikiran dengan jelas, objektif, kreatif dan rasional.
  3. Untuk menjayakan aktiviti ini, tajuk forum yang dipilih haruslah mudah, menarik dan mencabar selaras dengan kemahiran, pencapaian serta peringkat umur pelajar.
  4. Persediaan yang rapi perlu dibuat sama ada sebelum, semasa dan selepas aktiviti.
TEKNIK PERBAHASAN
  1. Bahas ialah pengucapan sama ada menyokong atau membangkang sesuatu pendirian dengan alasan yang logik dan idea yang tersusun.
  2. Teknik perbahasan ini sesuai diajar untuk semua peringkat pelajar di sekolah menengah.
  3. Antara manfaat teknik ini ialah :
  4. Memperkembangkan kecekapan berkomunikasi dengan berkesan
  5. Melatih berfikir dengan pantas dan melahirkan buah fikiran dengan tepat dan teratur
  6. Menguasai kemahiran berbahasa dengan menggunakan struktur ayat yang betul dan laras bahasa yang sesuai.
  7. Mengemukakan hujah secara rasional, kritis dan kreatif.
  8. Melatih kemahiran mendengar, menaakul, berhujah dan membidas.
  9. Guru perlu mengambil inisiatif sendiri untuk memupuk kebolehan berbahas di kalangan pelajar.
  10. Perkembangan kebolehan berbahas dengan sendirinya akan membawa kepada perkembangan kemahiran berbahasa, perkembangan mental yang positif, peningkatan ilmu dan pemupukan sifat-sifat kepimpinan.
TEKNIK KUIZ
  • Diperkenalkan pada tahun 1940 di England melalui Perbadanan Penyiaran British (B.B.C).
  • Aktiviti kuiz bermula di negara ini setelah dimasukkan dalam masa pembelajaran Bahasa Inggeris di sekolah-sekolah Inggeris dan diikuti di sekolah-sekolah Melayu.
  • Tujuannya ialah :
  • Guru dapat mengukuhkan pengajaran dan memantapkan pemahaman pelajar mengenai topik-topik tertentu.
  • Pelajar dapat mengulangkaji sambil bergembira.
  • Pelajar dapat melupakan permasalahan mereka dengan mengemukakan soalan-soalan secara teka-teki.
  • Pelajar dapat belajar kaedah cara berfikir yang baru.
  • Membantu pelajar memahami sistem Bahasa Melayu terutama dari segi bentuk, makna dan penggunaan bahasa yang tepat.
  • Terdapat 2 bentuk pengajaran dan pembelajaran bahasa melalui teknik ini iaitu :
  • Ia dijalankan secara spontan pada peringkat permulaan, perkembangan dan penutup. Ini bermakna kuiz dapat dijadikan sebagai aktiviti rangsangan, penggayaan, pemulihan dan pengukuhan.
  • Kuiz sebagai aktiviti pertandingan meliputi pertandingan antara pelajar.